BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

5.29.2009

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA

Pengampu : Dra. Tuti Sri Rahayu

Di susun Oleh :

1. Aditya Nur Rahmat (01)

2. Galih Kristiawan (14)

XI A1

SMA NEGERI 1 TAWANGSARI

2008/ 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan anugerah serta rahmat yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktukum fisika dengan cukup baik.

Saat laporan ini disusun, dengan penuh harapan, penulis ingin membantu para pembaca atau menambah wawasan khususnya dalam bidang fisika, selain itu juga untuk melengkapi tugas-tugas yang harus diselesaikan agar dapat mendapatkan kriteria nilai yang memuaskan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih benyak kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, maka dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan adanya masukan, saran, dan kritik dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini .

Tawangsari,14 April 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul …………………………………………………………… i

Kata Pengantar …………………………………………………………… ii

Daftar isi …………………………………………………………… iii

BAB I : TITIK BERAT

  1. Tujuan …………………………………………………… 1
  2. Alat dan Bahan …………………………………………………… 1
  3. Dasar Teori …………………………………………………… 1
  4. Langkah kerja …………………………………………………… 5
  5. Hasil Pengamatan …………………………………………………… 5
  6. Analisa Data …………………………………………………… 6
  7. Kesimpulan …………………………………………………… 6
  8. Pernyataan …………………………………………………… 6

BAB II : HIDROSTATIS

  1. Tujuan …………………………………………………… 7
  2. Alat dan Bahan …………………………………………………… 7
  3. Dasar Teori …………………………………………………… 7
  4. Langkah kerja …………………………………………………… 8
  5. Hasil Pengamatan …………………………………………………… 8
  6. Analisa Data …………………………………………………… 8
  7. Kesimpulan ……………………………………………………. 9
  8. Grafik ,…………………………………………………… 9
  9. Pertanyaan ……………………………………………………. 10

BAB III : ARCHIMEDES

  1. Tujuan ……………………………………………………. 11
  2. Alat dan Bahan …………………………………………………… 11
  3. Dasar Teori …………………………………………………… 11
  4. Langkah Kerja …………………………………………………… 13
  5. Hasil Pengamatan …………………………………………………… 13
  6. Analisa Data …………………………………………………… 13
  7. Grafik …………………………………………………… 13
  8. Kesimpulan …………………………………………………… 14
  9. Pertanyaan …………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… iv

TITI BERAT

A. TUJUAN

Menentukan titik berat bidang homogen secara praktek dan secara perhitungan

B. ALAT DAN BAHAN

1. Selembar karton tebal

2. Mistar

3. Gunting

4. Seutas Benang

5. Beban untuk meluruskan benang

6. Paku

C. DASAR TEORI

1. Pengertian

.

Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki barat. Berat keseluruhan benda adalah resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertical kebawah dari semua partikel ini, dan resultan ini bekerja melalui suatu titik berat (pusat gravitasi).




2. Letak titik berat

Titik berat dari berbagai benda homogen yang bentuknya teratur (memiliki sumbe simetri ) titik beratnya tidak selalu terdapat didalam benda, tetapi bias saja diluar benda.

Letak Titik Berat Benda Homogen

Bentuk Teratur

Gambar

Nama

Letak Titik

Keterangan










Bujur sangkar

Kubus

Silinder

Cincin tipis

Cimcim tipis persegi

Garis lurus

Busur ½ lingkaran

Busur lingkaran

Bidang piring lingkaran

Setengah lingkaran

Bidang segitiga

Bidang kulit silinder

Bidangh kulit kerucut

Bidang kulit setengah bola

Silinder pejal

Setengah bola pejal

20

20

20

20

20

Yo=1/2 AB

Yo =

Yo=

Yo=

Y0 =

Yo= 1/3 . t

Yo= 1/2 . t

Yo= 1/3 . t

Yo= 1/2 . t

Yo= 1/2 . t

V =

Yo = 3/8 . t

V= 2/3

20 = perpotongan garis diagonal

20 : Perpotongan garis diagonal ruang.

20 = Pusat sumbu Silinder.

20 = pusat lingkaran cincin

20 = perpotongan garis diagonal bidang

Z = di tengah-tengah AB

R = jari-jari lingkaran

Zo = perpotongan garis diagonal

R = jari 2 lingkaran

AB = tali busur

AB = busur AB

R= jari2lingkaran

T = tinggi

Z. = perpotongan garis berat AF,CE, dan BG, CF = BF:AE= BE dan AG = GC

T = tinggi silinder

T= tinggi kerucut

R= jari-jari bola

T= tinggi silinder

V= volume silinder

R= jari-jari silinder

R= jari-jari

V= volume setengah bola

Sedangkan cara menentukan titik berat secara kuatitatif adalah : benda dapat kita bagi atas sejumlah besar patikel-partikel kecil, dengan berat masing-masing partikel adalah w1,w2,w3,……………..memiliki koordinat (x,y), (x2, y2), (x3,y3)……………….tiap partikel menyumbang torsi terhadap titik pusat 0 sebagai poros, yaitu hasil kali antara gaya gravitasi w1 adalah w1x1, w2 adalah w2x2 dan seterusnya.






x1














W


W2


Apabila absis dari gaya tunggal W adalah x6 , maka torsinya adalah wx6.

dengan demikian :.

Wx6 = w1 x1 + w2 x2 + w3 x3 + … + w3x3

X6 =

Dengan cara yang sama maka koordinat y

y6 =

Apabila berat benda berupa titik masa maka koordinat ( x, y )nya :

Apabila barat benda berupa garis maka :

Apabila berat benda berupa luasan , maka

Apabila berat benda berupa volume maka

D. LANGKAH KERJA

1. Mengunting kertas karton sesuai keinginan (teratur & tidak teratur).

2. Menentukan titik dalam karton.

3. Melubangi titik tersebut.

4. Mengikatkan benang dititik tersebut dan menggantungkan pada tempat yang kokoh (dinding).

5. Setelah karton seimbang, menarik garis lurus dengan benang.

6. Mengulangi langkag 4 dan 5 untuk titik-titik yang lain.

7. Mengulangi langkah 2 sampai lagkah 5 untuk bidang yang tak beraturan.

E. HASIL PENGAMATAN

No.

X (horizontal)

Y (vertikal)

A

1

1,5 cm

7 cm

10,5 cm 2

2

2 cm

7,5 cm

15 cm2

3

2,5 cm

8 cm

20 cm2

4

3 cm

8,5 cm

25,5 cm2

5

4,5 cm

10 cm

45 cm2

6

5 cm

10,5 cm

52,5 cm2

F. ANALISA DATA

Diket : X1= 1,5 Cm y1 = 7 cm A1 = 3 x 14 = 412 cm2

X2= 6 Cm y2 = 7 cm A2 = 3 x 6 = 18 cm2

X3= 10,5 cm y3 = 7 cm A3 = 3 x 14 = 42 cm2

Ditanya : X,Y

Jawab :

Shg x,y = (6,7) cm

G. KESIMPULAN

Dari percobaan di atas dapat diketahui bahwa:

a. Titik berat benda tersebut adalah (6,7) cm

b. Arah gaya berat menuju pusat bumi, berarti pada benda bekerja gaya sejajar dengan arah sama.

H. PERTANYAAN

Sebuah mobil menghasikan energi kinetik 3/c.10-4 Joule. Ketua pada kecepatan 1800 putaran/menit, maka momen gaya yang dihasilkan adalah … ?

Diket : Ek= 3 /c. 10-4 Joule

W =

= 30 /s x 2/c rad

= 60/c rad/s

Di tanya : z…?

Di jawab :

Ek = ½ I w2

3c.10-4 = ½ I ( 60/c)2

3c.10-4 = ½ I ( 3600/c2)

3.10-4 = 1800 /c .I

I =

I= 1,67.10-7/c kgm2

Z= I

= 1,67. 10-7/C.

Jadi momen gayanya 1,67 x 10-7/c Nm

HIDROSTATIS

A. TUJUAN

Menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa “U”

B. ALAT DAN BAHAN

  1. Pipa “U”
  2. Mistar (kertas millimeter)
  3. Minyak
  4. Air
  5. Karet

C. DASAR TEORI

Hidrostatis

Pipa U atau selang transparan yang membentuk huruf “U”, maka massa jenis fluida dapat ditentukan dengan syarat.

( i ). Ada fluida lain yang telah diketahui massa jenisnya

( ii ). Kedua fluida tidak bercampur

Caranya, setiap fluida masing-masing dimasukkan ke mulut pipa – U, karena fluida idak bercampur maka akan tampak kolom fulida yang terpisah, volum salah satu fluida lebih banyak dibandingkan, volum fulida yang lain sehingga hasilnya seperti gambar berikut.














Po

Dua jenis fluida di masukkan ke dalam pipa U








Dalam fluida yang sama, titik dengan posisi berada pada garis horizontal memiliki tekanan yang sama. Dari gambar di atas dapat diketahui tekanan udara luar, zat tekaanan hidrostatis yaitu :

PA= PB

Po + Pighi = Po+ P2gh2

Pighi = P2gh2

Keterangan :

Pi = massa jenis fluida 1 (kg / m3) h2 = tinggi fluida 2 (m)

P2 = massa jenis fluida 2 (kg / m3)

h1= tinggi fluida 1 ( m

D. LANGKAH KERJA

  1. Menyiapkan alat & bahan
  2. Menempelkan kertas meilimeter pada pipa U
  3. Memasukkan air kedalam pipa U
  4. Mengukur tinggi permukaan air dan memasang karet sebagai pembatas
  5. Memasukkan minyak kedalam pipa U
  6. Mengukur ketinggian minyak dan pertambahan tinggi air
  7. Mengulangi langkah 5 & 6 hingga didapatkan 5 hasil percobaan

E. HASIL PENGAMATAN

No.

h air mula2 (cm)

h minyak (cm)

H air (cm)

Hasil (9/cm3)

1

2

0,5

0,4

0,8

2

2

1

0,8

0,8

3

2

1,5

1,7

0,8

4

2

2

1,6

0,8

5

2

2,5

2,0

0,8

F. ANALISA DATA

1. Diketahui : hm = 0,5 cm

ha = 0,4 cm

Di tanya Pm?

Di jawab :

P1 = P2

hmPmg = ha.Pa.g

0,5 .Pm = 0,4 . 1

Pm = 0,8 9/cm3

2. Diketahui : hm = 1 cm

ha = 0,8 cm

Di tanya Pm?

Di jawab :

P1 = P2

hmPmg = ha.Pa.g

1 Pm = 2.1

Pm = 0,8 9/cm3

3. Diketahui : hm = 1,5 cm

ha = 1,2 cm

Di tanya Pm?

Di jawab :

P1 = P2

hmPmg = ha.Pa.g

1,5. Pm = 1,2.1

Pm = 0,8 9/cm3

4. Diketahui : hm = 2 cm

ha = 1,6 cm

Di tanya Pm?

Di jawab :

P1 = P2

hmPmg = ha.Pa.g

2 Pm = 1,6.1

Pm = 0,8 9/cm3

5. Diketahui : hm = 2,5 cm

ha = 2 cm

Di tanya Pm?

Di jawab :

P1 = P2

hmPmg = ha.Pa.g

2,5. Pm = 2.1

Pm = 0,8 9/cm3

Jadi :

Pm =

=

= 0,8 9/cm 3

Jadi massa jenis minyak tanah adalah 0,8 9/cm3

G. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. massa jenis minyak tanah adalah 0,8 9/cm3

2. massa jenis air (Pair) lebih besar daripada masa jenis minyak ( Pminyak)

3. massa jenis minyak dari percobaan diatas adalah konstan meskipun pada pipa U ditambhankan air secara bertahap.

H. GRAFIK

h (minyak (cm)

I. PERTANYAAN

Suatu bejana berbentuk pipa U mula-mula dengan air raksa yang massa jenisnya 13,6 9/cm3. kemudian kaki kanan dituangkan air 7,6 cm yang massa jenisnya 1 9/cm3. lalu di atas air di tuangkan massa jenisnya 0,8 9/cm3 ternyata dalam keadaan setimbang selisih tinggi permukaan air raksa pada kedua kaki 1 cm, maka tinggi lajur minyak adalah ? …

Diket :

Pr : 13,6 9/cm3

ha : 7,6 cm

Pa : 1 9/cm3

Pm : 0,8 9/cm3

Ah : 1 cm

Di Tanya : h minyak ?

Di jawab :

Pair . h air = P minyak . h minyak

1. 7,6 = 0,8. h minyak

h minyak = 9,5 cm

ARCHIMEDES

A. TUJUAN

Menentukan besarnya gaya keatas

B. ALAT BAHAN

  1. Beban
  2. neraca
  3. benang
  4. Gelas ukur
  5. Air
  6. Plastik

C. DASAR TEORI

Hukum Archimedes

Setiap benda yang dicelupkan ke dalam air (fluida) akan mengalami gaya ke atas. Seoranf bfilosof asal yunani yang bernama Archimedes, berhasil menemukan hubungan antara berat zat cair(fluida) yang dipindahkan dan gaya ke atas yang dialami benda. Gaya keatas ini disebut dengan gaya Archimedes atau gaya apung.

Hukum Archimedes

“Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair (fluida) sama dengan berat zat cair (fluida) yang yang dilimpahkan oleh benda tersebut”.

Fa = W f t = Mft g = rf .V ft . g

Fa = rf . V bf. G

Keterangan:

F: Gaya Archimedes

rf : massa jenis fluida (kg/ m³)

Wft : berat fluida yang tumpah (N)

Vft :Volume fluida yang tumpah(m³)

Vbf :Volume benda yang tercelup(m³)

G:percepatan gravitasi

Berdasarkan konsep gaya apung, adanya kemungkinan posisi benda di dalam fluida yaitu terapung, melayang, tenggelam, sepeti gambar berikut

Benda dikatakan terapung jika sebagian atau seluruh bagian berada di atas cairan. Pada saat benda diletakan di dalam cairan, benda akan bergerak ke atas .sehingga gaya ke atsa Fa lebih besar daripada gaya berat W

Fa> W

rf.g .Vf > rb.g .Vb

rf>rb

Benda dikatakan melayang jika seluruh bagiannya berada dalam cairan. Pada saat benda diletakan di dalam cairan, benda tidak bergerak ke atas atau ke bawah (tetap melayang) sehingga gaya ke atas Fa sama dengan gaya berat W

Fa = W

rf.g .Vf = rb.g .Vb

rf= rb

Benda dikatakan tenggelam jika benda berada di dasar tempat cairan. Pada saat benda diletakan di dalam cairan benda akan bergerak ke bawah menyentuh dasar tempat cairan, sehingga gaya ke atas lebih kecil daripada gaya berat W

Fa<>

rf.g .Vf < rb.g .Vb

rf<rb

Berat benda di dalam zat cair (fluida) lebih kecil dibandingkan dengan berat benda di udara. Hal ini disebabkan oleh gaya apung. Berat benda di dalam suatu zat cair (fluida) biasanya disebut berat semu dan secara sistematis dirumuskan dengan berikut.

Dengan Fa : gaya apung (N)

Wu : berat benda di udara (N) Fa= Wu – W’

W’: berat benda di zat cair

Dalam kehidupan sehari- hari banyak kita jumpai alat–alat yang memanfaatkan hukum Archimedes antara lain balon udara, hydrometer, kapal laut, kapal selam & galangan kapal.

D. LANGKAH KERJA

  1. Menyiapkan alat dan bahan, memasukan beban ke dalam kantong plastic
  2. menggantungkan beban pada neraca pegas kemudian diukur berat di udara
  3. memasukan beban tersebut ke dalam air dan di ukur
  4. mengulangi langkah di atas hingga 5 hasil percobaan

E. HASIL PENGAMATAN

No

Massa(g)

Berat di udara(W)

Berat di air(W’)

F(N)

1.

70

0,6

0,34

0,25

2.

80

0,7

0,45

0,25

3.

100

0,9

0,55

0,35

4.

110

1

0,65

0,35

5.

120

1,1

0,75

0,35

F. ANALISA DATA

1.Diket: m= 70 g

W = 0,6 N

W’ = 0,35 N

Ditanya: F1 = ….?

Dijawab: F1 = W1 – W1’ = 0,6 – 0,35 = 0,25 N

2. .Diket: m= 80 g

W = 0,7 N

W’ = 0,45 N

Ditanya: F2 = ….?

Dijawab: F2 = W2 – W2’= 0,7 – 0,45 = 0,25 N

3. .Diket: m= 100 g

W = 0,9 N

W’ = 0,55 N

Ditanya: F3 = ….?

Dijawab: F3 = W3 – W3’= 0,9 – 0,55 = 0,35 N

4. .Diket: m= 110 g

W = 1 N

W’ = 0,65 N

Ditanya: F4 = ….?

Dijawab: F4 = W4 – W4’ = 1 – 0,65 =0,35 N

5. .Diket: m= 120 g

W = 1,1 N

W’ = 0,75 N

Ditanya: F5 = ….?

Dijawab: F5 = W5 – W5’ = 1,1 – 0,75 = 0,35 N

Ftot =

=

= 0,31 N

G. GRAFIK

H. KESIMPULAN

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Gaya apung dari berbagai benda adalah konstan

2. gaya apung adalah berat benda di udara dikurangi berat benda dalam zat cair

I. Pertanyaan

1. Pada gambar disamping menunjukkan sebuah benda yang terapung pada zat cair yang massa jenisnya 1200 kg/ m3. bila diketahui bagian A 1/5 dari benda. Maka massa jenis benda adalah

Diket: rair= 1200 kg/ m3

Va= 1/5

Vb = 4/5

Ditanya: rb

Jawab: Fa= W

VB. ra.9 = (Va +Vb). rb. g

4/5 .1200 = (1/5 + 4/5) . rb

960 kg/m3 = rb

2. Di dalam sebuah bak berisi air masa jenisnya 19/ cm2 terapung. Sebongkah es massa jenisnya 0,9 g/cm3 jika volume es yang muncul dipermukaan air 50 cm3, maka volume es seluruhnya adalah …..

diket = V1 = 50 cm3

res = 0,9 g/cm3

ra = 1 g/cm3

Ditanya = v….?

Jawab = Fa = W

V2. ra. g = (V1 +V2) re. g

1 V2 = (50 + V2). 0,9

1 V2 = 45 + 0,9 V2

0,1 V2 = 45

V2 = 450 cm3

V = V1 + V2

= 50 + 450

= 500 cm3

DAFTAR PUSTAKA

Kaginan, Marthen.2006. FISIKA untuk SMA kelas XI, cimahi : Erlangga

Astra, I Made dan setiawan , Hilman. 2007. FISIKA untuk SMA dan MA

Kelas XI, Jakarta: Piranti Darma kalokatama

Subagya, Hari, dan Agus, Taranggono. 2007. Sains fisika 1, Jakarta : Bumi Aksara

Parwanto, Budi 2007 FISIKA DASAR 2 TEORI dan Implementasinya , Jakarta : Tiga Serangkai